Hosting Indonesia

Kebiri Saja Aku!!

Kebiri Saja Aku adalah sebuah cerita fiktif seorang anak remaja pengamen jalanan yang bertahan hidup dideraan ekonomi yang semakin sulit untuk menggapai cita-citanya menjadi seorang dokter, menjadi seorang bapak sekaligus kakak bagi ketiga adiknya.

Fandi seorang anak remaja dari kalangan pinggiran Ibukota yang putus sekolah akibat himpitan ekonomi orang tuannya. Dia terpaksa putus sekolah dan menjadi seorang pengamen jalanan dikehidupan Ibokata Jakarta, kini hari-harinya terbiasa dengan debu knalpot yang menghiasi udara disekitarnya berada. Menjadi seorang dokter adalah impian dia saat ini, yang mungkin takknan pernah ia gapai semua cita-citanya tanpa mengenyam pendidikan terlebih dahulu.
Anak pertama dari 4 bersaudara ini harus menjadi tulang punggung bagi keluarganya, karena ayahnya telah meninggal dunia akibat kecelakaan saat ayahnya tengah mengayuh becak 4 tahun silam dan ibunya hanya kuli cuci baju yang hanya medapatkan penghasilan jika ada orang yang menyuruhnya.
Perjuangan dan harapan akan cita-citanya tak ia lupakan, fandi hanya terus menjalani hidup dengan harapan masa depan keluarganya bisa lebih baik.

Suara gemuruh terdengar (pummm..pum...pummm) membangunkan fandi yang terlelap, suara berisik dari mesin kereta api terdengar kencang hingga menggetarkan dinding-dinding papan kayu yang rapuh dari rumah fandi yang tak jauh dari rel kereta. Fandipun bergegas dan beranjak dari tikar yang menemaninya semalam. Dia menengok ibu dan adik-adiknya yang masih tertidur pulas, maklum hari masih pagi jam 04.30 WIB lantas ia mengambil selimut dari karton lusuh untuk menyelimuti adik-adiknya. Sebelum memulai harinya ia menyempatkan menunaikan sembahyang subuh di samping tempat adik-adiknya tidur.

Sebelum ibu dan adik-adiknya bangun fandi sudah bergegas meninggalkan rumah dan menuju terminal yang buka jam 07.30WIB, jarak rumah dengan terminal yang lumayan jauh yang ditempuh hanya dengan berjalan kaki membuat fandi harus berangkat pagi. Ditemani dengan gitar usang peninggalan ayahnya dulu fandi mengais rupiah.
Sesampainya diterminal fandi tak menyia-nyiakan waktunya dicarinya bus dengan penumpang yang lumayan banyak untuk dinaikinya.

"Selamat pagi pak sopir dan kondektur dan selamat pagi bagi para penumpang bus, permisi ijinkan saya memetik gitar lusuh untuk menemani anda dalam perjalanan" terucap dari bibir fandi untuk kata pengantar yang biasa diucapkan para pengamen sebelum menyayikan lagu. Dipetiknya sinar gitar dengan alunan yang menyentuh dan dinyanyikannya sebuah lagu yang bisa menggambarkan keadaan INDONESIA saat ini yakni lagu dari Iwan Fals "GALANG RAMBU ANARKI" yang menyairkan sebuah lagu dari dampak kenaikan harga BBM. Dengan isi syair lagu "BBM NAIK TINGGI SUSU TAK TERBELI, ORANG PINTAR TARIK SUMSIDI BAYI KAMI KURANG GIZI" itulah isi syair yang diusung sebenernya. Seusai menyayikan lagu fandi mengeluarkan bekas kanting bungkus plastik permen dari dalam sakunya. "terima kasih pak sopir dan kondektur, terima kasih para penumpang. mudah-mudahan anda bisa selamat sampai tujuan" sambil diulurkanya kanrong plastik tersebut ke penumpang bus (dalam hati fandipun malu untuk melakukan pekerjaan ini tapi fandi tak bisa berbuat apa-apa hanya ini yang bisa ia kerjakan). Lima ratus rupiah kadang seratus rupiah fandi dikasih untuk satu lagunya bahkan penumpangpun enggan memberikan berdalih dengan memberikan steatmen jika pengamen itu malas bekerja. seusai menyanyi dari bus fandipun turun saat bus berhenti dilampu merah. begitulah keadaan fandi saat ngamen.

Jam sudah menunjukkan pukul 13.10WIB di hitungnya hasil ngamen dibawah pohon di samping jalan trotoar, hanya 15ribu enam ratus rupiah yang ia dapat setengah hari ini. Dilihatnya pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya lantas fandi menghampiri dan ingin membeli sebungkus roti dan air mineral untuk ia sarapan dan makan siang. "bang roti sama air gelas atu bang" dikasihnya fandi dari penjaga warung "berapa bang?" tanya fandi "4ribu mas". Saat tengah memakan roti tiba-tiba ada seorang gadis berteriak "copet...copet...copet" fandipun kaget dan menoleh kesuara seorang gadis itu "kenapa mbak" tanya fandi "tas saya dijambret mas" fandipun langsung mengejar copet tersebut seorang diri hingga sampai kegedung tua yang tak terurus. "kamu mau jadi pahlawan kesiangan yc?!" tanya copet dengan nada membentak "gak bang, tapi aku cuman pengen abang kembaliin tas itu" jawab fandi. Tak tau darimana datangnya, tiba-tiba kawanan pencopet itupun datang dan mengeroyok fandi, dipukulinya fandi hingga masyarakat tiba berbondong-bondong tak tau siapa yang salah dan benar masyarakatpun ikut memukuli fandi karena mereka menduga fandilah pencopetnya, dihakiminya fandi hingga tak sadarkan diri.

Bagaimana kisah selanjutnya bagaiman nasib fandi kemudian, apakah fandi tewas atau hidup. Ikuti kisah selanjutnya di www.sasongkopriyadi.co.cc